Senin, 22 Juli 2013

Sistem Informasi Manajemen (SIM)

1.Pengantar
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.

Tujuan Umum
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  • Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
  • Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
  • Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Bagian
SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
  • Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
  • Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
  • Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
  • Sistem informasi personalia (personal information systems).
  • Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
  • Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
  • Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
  • Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
  • Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
  • Sistem informasi analisis software
  • Sistem informasi teknik (engineering information systems).
2. Pengantar dan Konsep Dasar SIM
Apa yang dimaksud dengan informasi?
n  Informasi merupakan fakta, kejadian, statistik atau bentuk data lainnya yang dapat dipahami dan mempunyai arti, bernilai atau bermanfaat bagi seseorang untuk keperluan/pekerjaan tertentu.
n  Data pada umumnya harus diolah terlebih dahulu sehingga menjadi informasi yang dapat dipahami dan bermanfaat atau lebih bermanfaat.
Data, Information & Knowledge
n  Data merupakan deskripsi dasar akan suatu, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan, dan disimpan tanpa suatu pengorganisasian sebelumnya.
n  Knowledge (pengetahuan) terdiri dari data dan/ atau informasi yang telah diorganisasikan dan diproses sehingga memberi pemahaman, pengalaman, pembelajaran, dan keahlian tertentu yang dapat diaplikasikan pada masalah bisnis yang dihadapi.
Informasi dalam Proses Bisnis Industri Manufaktur
Apa yang dimaksud dengan Teknologi Informasi?
n  Teknologi Informasi
n  berbagai teknologi (utamanya computer-based tool) yang digunakan manusia untuk bekerja dengan informasi dan mendukung pemenuhan kebutuhan informasi dan pemrosesan informasi suatu organisasi
n  Istilah umum yang menunjukkan berbagai teknologi yang membantu pengumpulan, penyimpanan, manipulasi/analisis, produksi, komunikasi, dan penyebaran informasi.
Mencapai kesuksesan bisnis melalui Teknologi Informasi
n  People menggunakan information technology untuk bekerja dengan information
n  Teknologi informasi merupakan faktor penting dalam kesuksesan dan inovasi bisnis
3. Sistem Informasi dan dukungannya pada bisnis
Sistem Informasi (SI) dan Dukungan SI dalam Bisnis
n  Informasi  merupakan fakta, kejadian, statistik atau bentuk data lainnya yang dapat dipahami dan mempunyai arti, bernilai atau bermanfaat bagi seseorang untuk keperluan/pekerjaan tertentu.
n  Data pada umumnya harus diolah terlebih dahulu sehingga menjadi informasi yang dapat dipahami dan bermanfaat atau lebih bermanfaat.
n  Teknologi Informasi (Information technology/IT)
n  berbagai teknologi (utamanya computer-based tool) yang digunakan manusia untuk bekerja dengan informasi dan mendukung pemenuhan kebutuhan informasi dan pemrosesan informasi suatu organisasi
n  Istilah umum yang menunjukkan berbagai teknologi yang membantu pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi/analisis), serta komunikasi dan penyebaran informasi.
Sistem Informasi
n  Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menerima data dan input lainnya dan memprosesnya menjadi informasi sebagai output
n  Suatu sistem infomasi mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan menyebarkan informasi untuk suatu tujuan tertentu.
n  Sistem Informasi adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan (terintegrasi), yang mengumpulkan (atau mendapatkan), menyimpan, memproses, dan menyebarkan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan tujuan lain, baik orang maupun organisasi.
n  Komponen sistem informasi:
n  Infrastruktur (teknologi informasi)
n  SDM
n  Prosedur
n  Secara teori, sistem informasi dapat berupa lembaran kertas
n  Dalam bahasan perkuliahan ini difokuskan pada sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information Systems/CBIS)
Computer Based Information System (CBIS)
n  Sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk melaksanakan satu atau seluruh tugasnya.
n  Komponen CBIS:
n  Infrastruktur; Teknologi komputer
n  Hardware
n  Software
n  Database system
n  Computer network system
n  SDM
n  Prosedur
Tekanan Bisnis, Respon Organisasi, dan Dukungan Teknologi Informasi
n  Lingkungan bisnis merupakan kombinasi dari faktor sosial, legal, ekonomi, teknologi, dan politik yang mempengaruhi aktivitas bisnis
n  Perubahan siginifikan pada faktor-faktor tersebut dapat menciptakan tekanan bisnis kepada organisasi
n  Tiga macam tekanan bisnis yang dihadapi adalah tekanan  pasar (market), teknolog, dan sosial.
Respon Organisasi
n  Sistem Strategis; memungkinkan organisasi meningkatkan pangsa pasar (market share) dan/atau profit.
n  Fokus pada konsumen; memungkinkan organisasi memberikan pelayanan konsumen yang sangat baik dan mencegah berpindahnya konsumen ke kompetitor.
n  Sistem “membuat berdasarkan pesanan” (Make-to-Order); merupakan strategi untuk memproduksi produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan konsumen
n  Mass Customization; berproduksi dalam jumlah besar, tetapi tetap memungkinkan customizing (penyesuaian) dengan keinginan setiap konsumen
n  E-business dan E-commerce; strategi untuk menjalankan bisnis secara elektronik
4.TELEKOMUNIKASI , INTERNET, DAN E – BUSSINESS
Telekomunikasi dan Sistem Jaringan
Jaringan komputer – dua atau lebih sistem komputer yang saling terhubung dengan menggunakan kabel atau gelombang radio dalam suatu area geografis tertentu
Jaringan komputer yang tidak menggunakan kabel fisik disebut wireless
Manfaat Jaringan Komputer:
Kemampuan berkomunikasi dan berbagi
Menyimpan berbagai informasi pada suatu lokasi dalam jaringan dan kemampuan mengaksesnya
Memungkinkan orang berbagi informasi dan ide secara mudah
Mengkombinasikan kemampuan berbagai peralatan sebagai media kolaborasi untuk menggabungkan kemampuan orang-orang yang berbeda tanpa batasan lokasi
Kemampuan berkomunikasi dan berbagi
Menyimpan berbagai informasi pada suatu lokasi dalam jaringan dan kemampuan mengaksesnya
Memungkinkan orang berbagi informasi dan ide secara mudah
Mengkombinasikan kemampuan berbagai peralatan sebagai media kolaborasi untuk menggabungkan kemampuan orang-orang yang berbeda tanpa batasan lokasi
Internet
Definisi:
Suatu jaringan yang terbentuk dari jutaan jaringan pribadi yang lebih kecil yang masing-masing dapat bekerja independen maupun secara bersama dalam jaringan.
Jaringan yang menghubungkan jutaan komputer dan pribadi di seluruh dunia.
Intranet
Definisi:
Jaringan di dalam suatu organisasi yang menggunakan teknologi Internet untuk menyediakan lingkungan dan kemampuan Internet di dalam perusahaan untuk sharing informasi, komunikasi, kolaborasi, dan mendukung proses bisnis
Extranet
Definisi:
Hubungan jaringan yang menggunakan teknologi Internet untuk saling menghubungkan intranet suatu bisnis dengan intranet dari pelanggan, suppliers, atau business partners lainnya
Apa itu E-business?
Penggunaan teknologi Internet
Untuk bekerja dan membantu proses bisnis, electronic commerce (e-commerce), dan kolaborasi perusahaan
Di dalam suatu perusahaan dan dengan customer, supplier, dan business stakeholder lainnya.
Pada prinsipnya merupakan pertukaran nilai/manfaat secara online
Tujuh alasan utama membeli secara online:
  1. Menghemat waktu dengan tidak pergi ke pasar/toko
  2. Dapat berbelanja saat toko tutup (available 24/7)
  3. Menghindari keramaian dan kekacauan
  4. Kemungkinan menemukan harga yang lebih baik
  5. Dapat menemukan produk secara lebih mudah
  6. Dapat menemukan produk yang tidak tersedia di toko
  7. Lebih mudah membandingkan harga
5. Sistem Informasi:
Macam dan Aplikasinya
Computer based information system (CBIS)
n  Suatu kombinasi yang terorganisir dari
n  Hardware; sekumpulan perangkat keras
n  Software; sekumpulan perangkat lunak
n  Data; sumber atau kumpulan data
n  Network; sistem jaringan
n  Policies and procedures;
sekumpulan kebijakan, posedur dan instruksi
n  People; orang-orang yang bekerja
n  Yang mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan menyebarkan informasi di dalam organisasi
Lima fungsi dasar teknologi dan sistem informasi (apa yang dilakukan)
  1. Capture (menangkap)
  • Mendapatkan informasi pada titik asalnya/terjadinya
  1. Cradle (menyangga)
  • Menyimpan informasi
  1. Create (menciptakan)
  • Memproses untuk mendapatkan sesuatu yang baru
  1. Convey (menyampaikan)
  • Menyajikan informasi dalam bentuk yang bermanfaat
  1. Communicate (mengkomunikasikan)
  • Mengirimnya kepada orang lain
Sistem pendukung operasi (Operations support systems)
n  Definisi
Sistem informasi yang memproses data yang dimunculkan dan digunakan dalam operasi bisnis
n  Tujuannya adalah memproses transaksi bisnis secara efisien, mengontrol proses industri, mendukung komunikasi dan kolaborasi perusahaan, dan memperbaharui basis data perusahaan
Macam-macam Operations Support Systems
Transaction Processing Systems (TPS)
n  Merekam dan memproses data dari transaksi bisnis
n  Contoh:  pencatatan penjualan, sistem inventori, sistem akuntansi
Process Control Systems
n  Memonitor dan mengontrol proses-proses fisik produksi
n  Contoh:  dalam sistem penyulingan minyak digunakan sensor untuk memonitor proses kimiawi yang terjadi
Enterprise Collaboration Systems
n  Meningkatkan komunikasi tim maupun kelompok kerja
n  Contoh:  e-mail, videoconferencing
Sistem Pendukung Manajemen (Management Support Systems)
n  Definisi
Sistem informasi yang berfokus pada penyediaan informasi dan mendukung pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer
Macam-macam Management Support Systems
n  Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems/MIS)
Sistem informasi untuk fungsi manajerial
n  Menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan yang telah ditentukan untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis (O’Brien, 2004)
n  Menyediakan informasi rutin untuk aktivitas perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian (pengambilan keputusan) dalam area fungsional. (Turban, 2004)
n  Mendukung level manajemen
n  Contoh:  laporan analisis penjualan harian, laporan produksi
Decision Support Systems (DSS)
n  Menyediakan sistem interaktif yang bersifat sementara untuk mendukung pengambilan keputusan
n  Mengkombinasikan model analitis dan database untuk menyelesaikan permasalahan
n  Membantu pengambil keputusan atau manajer
n  Contoh:  Prediksi hasil untuk menentukan pengalokasian anggaran iklan
Executive Information Systems (EIS)
n  Menyediakan informasi penting bagi eksekutif dan manajer
n  Contoh:  akses informasi mengenai tindakan kompetitor

6.  MANAJEMEN DATA
Manajemen Data
Saat ini, perusahaan bisnis tidak dapat bertahan maupun sukses tanpa data yang berkualitas mengenai operasi internal maupun lingkungan eksternal mereka.
Organisasi modern menyadari bahwa mengelola data dengan baik seperti halnya mereka mengelola aset berharga lainnya merupakan kunci sukses yang penting dalam pasar saat ini.
Manajemen data
Definisi:
Aktivitas manajerial yang menggunakan teknologi sistem informasi dalam menjalankan tugas pengelolaan data organisasi untuk memenuhi kebutuhan informasi semua stakeholder bisnis mereka.
Permasalahan dengan pemrosesan data tradisional:
Pengulangan Data – pengulangan data membutuhkan pemutakhiran (update) pada semua file data tersebut yang disimpan
Kesulitan Integrasi Data – data yang disimpan dalam file yang terpisah yang membutuhkan program output khusus menyebabkan kesulitan dalam sistem pelaporan ad hoc
Ketergantungan Data – suatu program umumnya menginformasikan bagaimana data disimpan sehingga perubahan format penyimpanan membutuhkan perubahan program juga
Pendekatan Database Management System (DBMS)
Definisi:
Mengkonsolidasikan pencatatan data ke dalam satu database yang dapat diakses dengan berbagai program aplikasi yang berbeda.
Software interface antara users dan databases
Data disimpan satu kali, dan terpisah dari program aplikasi
Database Application Programs
Fungsi:
Membuat dan memproses forms
Membuat dan mengirimkan queries
Membuat dan memproses reports
Mengeksekusi logika aplikasi
Mengontrol aplikasi
Macam-macam Database
Operational – menyimpan data yang detail yang dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis dan operasi perusahaan
Distributed – database yang di ulang dan didistribusikan secara keseluruhan ataupun sebagian ke server jaringan pada berbagai lokasi
External – berisi banyak sekali informasi yang tersedia dari layanan online komersial maupun dari berbagai sumber dalam World Wide Web
Data Warehouse
Definisi:
Database  berukuran besar yang menyimpan data yang telah disarikan/disaring (extracted) dari berbagai operational, external, dan database lain dalam organisasi
Data Mart
Definisi:
Database yang menyimpan kumpulan data tertentu dari sebuah data warehouse yang fokus pada aspek tertentu dalam perusahaan, misalnya satu departemen atau satu proses bisnis
Data Mining
Definisi:
Aktivitas analisis terhadap data dalam suatu data warehouse untuk mendapatkan pola dan kecenderungan yang tersembunyi dalam aktivitas bisnis masa lalu
Penggunaan Data Mining
Melakukan “market-basket analysis” untuk mengidentifikasi kumpulan produk baru.
Menemukan akar permasalahan kualitas atau permasalahan manufaktur lain.
Mencegah kekecewaan konsumen dan memperoleh konsumen baru.
Mengenali profil konsumen secara lebih akurat.

Filsafat Manajemen ( Bahan Referensi)

“FILSAFAT” adalah pengetahuan yang tertua dalam peradaban manusia, karena ia berkutat dengan pertanyaan yang paling awali dari manusia – ”apa”? Jadi, sejajar dengan itu, ”filsafat manajemen” menggumuli pertanyaan ”apa” yang ada di balik teknis dan praktis manajemen. Bila ”motivasi manajemen” terletak di hati sanubari – di ”pusat kehendak” -- manusia, ”filsafat manajemen” bersemayam di otak – di ”pusat kendali/operasi”-- tingkah laku manusia. Ia berfungsi bagaikan ”kompas”. Menentukan jalan dan arah yang harus ditempuh.
Tahu banyak tentang bagaimana cara berenang yang benar, tidak dengan sendirinya membuat orang bisa berenang. Pengetahuan ini bahkan nyaris tak ada gunanya, bila yang bersangkutan tidak pernah mencemplungkan dirinya ke air dan … berenang! Yang ingin saya katakan adalah, bahwa tak ada jalan lain untuk belajar berenang, kecuali dengan berenang! Begitu pula dengan belajar mengemudi, belajar memasak, belajar komputer, atau belajar apa saja. Memanaje juga begitu. Anda tidak bisa belajar memanaje, hanya dengan mengikuti sebanyak mungkin seminar manajemen. Tak peduli berapa juta rupiah yang telah Anda bayar. Tak bisa pula sekadar dengan masuk ke program S-2 atau S-3 dalam ilmu manajemen. Sekali pun Anda berhasil mendapatkan ijazah dan meraih gelar. Satu-satunya cara bila Anda mau belajar memanaje, adalah dengan memanaje. Dan apakah seseorang adalah benar-benar manajer, ditentukan oleh ”gaya manajemen”nya. Oleh baik-tidaknya ia memanaje.
KETERAMPILAN teknis memanaje dan kemampuan manajerial tentu penting. Tapi tidak cukup. Sebab ada yang sangat kualitatif. Dalam manajemen, ada nilai-nilai yang mendasar yang tersangkut di situ. Sama seperti pintar cari uang tidak serta merta membuat seseorang otomatis menjadi seorang suami teladan, begitu pula pandai berorganisasi tidak dengan sendirinya menahbiskan seseorang menjadi manajer jempolan. Setuju?
Seorang manajer yang baik adalah seorang yang dapat memanaje dengan baik. Benar! Tapi ”bagaimana” (= how) ia – secara praktis -- melaksanakan manajemennya, ini ditentukan oleh apa yang disebut ”filsafat manajemen”. Artinya, pemahaman yang bersangkutan mengenai ”apa” (= what) manajemen itu. Dan, pada gilirannya, pemahaman mengenai ”apa” manajemen itu, ditentukan oleh ”motivasi” (= why) manajemen yang bersemayam di hati orang per orang. Itu sebabnya, pembicaraan yang panjang lebar mengenai motivasi dan nilai-nilai. Seorang ”tukang manajer” tidak memerlukan itu. Tapi seorang ”manajer sejati” dikemudikan oleh itu.
Namun demikian, saya tahu, bahwa semua pembicaraan tentang motivasi dan nilai-nilai itu akan mubazir, sia-sia dan percuma, bila ia berhenti menjadi sesuatu yang ”normatif” belaka. Artinya, tidak ”operatif”. Karena itu, sekarang saya mesti menukik ke tataran yang ”sedikit” lebih operasional. Kita akan membahas masalah ”filsafat manajemen”.
APAKAH ”filsafat manajemen” itu? Tentang ”manajemen”, sedikit banyak, kita telah membahasnya. Tapi mengenai ”filsafat”, belum. Sebagaimana kita ketahui, ”filsafat” adalah pengetahuan yang paling tua dalam peradaban manusia. Bahkan untuk kurun waktu tertentu, ”filsafat” adalah satu-satunya pengetahuan yang dikenal oleh manusia. Ini terjadi sebelum orang membuat perbedaan antara ”filsafat”  - yang lebih ”kontemplatif” dan lebih ”metafisikal” -- di satu pihak, dan, ”ilmu pengetahuan” -- yang lebih ”empiris” dan lebih ”fisikal” di lain pihak. Asal-muasalnya adalah ia lahir dari hakikat manusia sebagai ”makhluk yang bertanya”. Manusia bertanya, karena – berbeda dari makhluk lainnya – ia tidak mau secara pasif begitu saja menerima apa yang ada. Manusia juga bertanya, karena ia tidak merasa aman dan nyaman hidup di tengah-tengah misteri. Tidak tahan diseputari oleh hal-hal yang serba asing dan yang tidak dikenalnya. Bila menghadapi situasi seperti itu, ia pasti akan berupaya sekuat tenaga untuk menguasai serta mengubah kesekitarannya itu, untuk kemudian dapat mengeksploitasinya. Inilah yang kita kenal sebagai kemampuan ”kreatif” manusia.  Tapi bagaimana bila – seperti sering terjadi -- kenyataan tidak mungkin diubah? Dengan perkataan lain, bila ”kenyataan” yang ada ternyata jauh lebih perkasa, ketimbang ”kemampuan” manusia mengubahnya? Maka inilah yang akan terjadi. Yaitu si manusia-lah yang akan berusaha mengubah dan menyesuaikan dirinya. Ini disebut sebagai kemampuan ”akomodatif” manusia. Yang terpenting yang hendak saya kemukakan adalah, manusia selalu mengambil sikap terhadap sekitarnya. Dan untuk mengambil sikap itu maka, tidak dapat tidak, paling sedikit manusia harus mengenali kesekitarannya itu. Karena inilah dan untuk inilah, manusia bertanya ”apa?”.

KPK: Kepala Daerah Jadi Incaran Selanjutnya (TENTANG OTONOMI DAERAH)

TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi menilai otonomi daerah menjadi payung sebagian pemerintah dan penguasa daerah dalam memperkaya diri. Ketua KPK Abraham Samad mengatakan pemerintah dan penguasa daerah menyalahgunakan kekuasaan dari adanya otonomi daerah. “Ini dampak negatif otonomi daerah,” ucap dia. (baca: Ini daftar Kepala Daerah yang Korupsi)
Penyelewengam kekuasaan dari otonomi daerah paling tersorot di daerah yang kaya sumber daya alam, khususnya pertambangan. “Saat pemilu kepala daerah, di lahan tambang yang sama bisa diperjualbelikan sampai empat kali pada orang yang berbeda,” kata Samad.
Akibatnya, kata Samad, perbuatan busuk pemerintah dan penguasa daerah tidak hanya menimbulkan kecemburuan sosial masyarakat, tapi menyakiti masyarakat dan bisa memunculkan gejolak sosial. “Ironis sekali, ketika saya berkunjung ke daerah yang kaya dengan lahan tambang, semakin ke pedalaman, masyarakatnya sangat miskin. Namun, ketika saya berkunjung ke rumah bupati setempat, di halamannya terdapat mobil-mobil mewah,” ujar dia.
Pemerintah dan penguasa daerah yang memimpin di daerah kaya sumber daya alam saat ini akan menjadi fokus berikutnya KPK. Samad mengatakan saat ini KPK sedang mengumpulkan data-data. “Menurut penelitian KPK, 50 persen pengusaha tambang tidak membayar royalti dan pajak,” ucap Samad.
Pertambangan, kata Samad, termasuk cakupan bidang sumber daya alam yang menjadi salah satu dari tiga fokus pengejaran KPK. “Kami fokus pada sumber daya alam, ketahanan pangan plus, dan pajak,” ucap Samad.
JOKO SEDAYU
sumber http://www.tempo.co/read/news/2013/05/10/063479252/KPK-Kepala-Daerah-Jadi-Incaran-Selanjutnya

Ada ungkapan yang menyatakan bahwa “fungsi menciptakan bentuk” atau “bentuk disesuaikan dengan fungsi”. Mengapa pisau diciptakan lancip dan tajam? Mengapa bibir gelas tebal dan halus? Mengapa tidak sebaliknya? Jawabannya adalah ungkapan diatas. Yakni pisau diciptakan demikian, karena ia berfungsi untuk memotong, sedang gelas untuk minum. Kalau bentuk gelas sama dengan pisau, maka ia berbahaya dan gagal dalam fungsinya. Kalau pisau dibentuk seperti gelas, maka sia-sialah kehadirannya dan gagal pula ia dalam fungsinya.
Untuk itulah, Negara dibentuk dengan strukturnya untuk fungsinya mensejahterakan rakyat. Demikian pula Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang merupakan salah satu struktur negara dibentuk, karena ada fungsi-fungsi yang melekat padanya. Negara memberi tiga fungsi untuk DPRD yakni, legislasi, anggaran, dan pengawasan, yang perwujudannya diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Demikian buku ini mengurai tata cara pelaksanaan ketiga fungsi DPRD, yang meliputi pembahasan Raperda yang berasal dari DPRD dan Raperda yang berasal dari Kepala Daerah; Pembahasan RAPBD, Perubahan RAPBD, dan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD.
Termasuk pelaksanaan fungsi pengawasan yang meliputi pembahasan LKPJ, Tindak Lanjut LHP BPK atas LKPD, dll.
Fungsi Legislasi
Pelaksanaan fungsi legislasi diwujudkan dengan membentuk peraturan daerah. Peraturan Daerah adalah peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan bersama DPRD.
Rancangan Peraturan Daerah dapat berasal dari kepala daerah (pemerintah daerah) maupun dari DPRD. Khusus peraturan daerah tentang APBD dan perencanaan pembangunan (RPJMD/PD dan Tata Ruang), rancangannya diprakarsai oleh Pemerintah Daerah, untuk dibahas bersama DPRD. Peraturan daerah dan ketentuan daerah lainnya yang bersifat mengatur diundangkan dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah.
Peraturan daerah tertentu yang mengatur APBD, perubahan APBD, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pajak daerah, retribusi daerah dan tata ruang, ditetapkan setelah melalui tahapan evaluasi oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Menteri Dalam Negeri untuk povinsi, dan Gubernur untuk kabupaten/kota.
Evaluasi ini bertujuan untuk tercapaianya keserasian antara kebijakan daerah dan kebijakan nasional, keserasian antara kepentingan publik dan kepentingan aparatur, serta untuk meneliti sejauhmana peraturan daerah tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang lebih tinggi, dan/atau Perda lainnya.
Setelah kepala daerah menetapkan rancangan Perda menjadi Perda, dokumen Perda disampaikan ke Menteri Dalam Negeri untuk Perda Provinsi, dan ke Gubernur untuk Perda Kabupaten/Kota untuk keperluan klarifikasi .
Fungsi Anggaran
Pelaksanaan fungsi anggaran diwujudkan dengan membahas dan menyetujui rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah bersama kepala daerah.
DPRD perlu memahami peraturan-peraturan teknis selain peraturan terkait mekanisme pembahasan, agar dalam pembahasan anggaran, DPRD dapat mengawal bahwa program atau kegiatan yang akan dibiayai (masuk dalam APBD) adalah program dan kegiatan yang menjadi urusan pemerintahan yang menjadi urusan (kewenangan) pemerintahan daerah bersangkutan. DPRD harus pastikan bahwa program dan kegiatan yang dibiayai, lebih diutamakan dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah bersangkutan, yakni program dan kegiatan yang menjadi urusan pemerintahan daerahnya .
Pemerintahan Daerah Provinsi dapat membiayai urusan pemerintahan daerah kabupaten/kota dalam bentuk bantuan, namun tidak menjadi kewajibannya. Lebih efektif lagi, program dan kegiatan yang dibiayai semestinya program dan kegiatan hasil Musrembang Pemerintah Daerah dan hasil reses DPRD. Keduanya disinkronkan untuk kemudian dibicarakan skala prioritas dalam Rapat Kerja DPRD sebelum pemerintah daerah menyusun KUA PPAS.
Fungsi Pengawasan
Hal yang patut digarisbawahi pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD adalah kesesuaian antara laporan dengan kenyataan, dan antara rencana dengan realisasi. DPRD tidak berwenang melakukan pengawasan pada hal-hal teknis misalnya mengukur panjang jalan raya, mengkadar material jalan atau bangunan, dan seterusnya.
Pelaksanaan fungsi pengawasan juga hanya didasarkan pada hal-hal yang menjadi urusan pemerintahan daerah bersangkutan. DPRD Provinsi tidak berwenang mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota ataupun urusan pemerintah (pusat). Demikian pula sebaliknya, Pemerintah Daerah kabupaten/kota tidak berwenang mengawasi pelaksaann urusan pemerintah (pusat) dan urusan pemerintahan daerah provinsi. Adapun adanya klausul dalam peraturan perundang-undangan bahwa DPRD mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan, tentu harus ada kesepahaman bahwa pengawasan terhadap peraturan perundang-undangan yang dimaksud adalah peraturan perundang-undangan yang terkait dengan daerah otonom bersangkutan, yang bukan merupakan kewenangan/urusan pemerintah (pusat).
Kedudukan DPRD dengan Pemerintah Daerah adalah mitra sejajar. Namun penting untuk diketahui, tidak ada hubungan hirarki antara otonomi daerah provinsi dengan otonomi daerah kabupaten/kota. Yang ada adalah, hubungan gubernur dengan bupati/walikota dalam kapasitasnya sebagai wakil pemerintah (pusat), dalam pelaksanaan fungsi pembinaan, pengawasan dan koordinasi. Pembinaan dan pengawasan dimaksud meliputi bimbingan, arahan, diklat, evaluasi, dan supervisi.
Jika ada aspirasi masyarakat menyangkut urusan pemerintahan daerah kabupaten/kota, kewenangan DPRD Provinsi adalah melakukan dengar pendapat dengan pemerintah daerah provinsi, untuk selanjutnya pemerintah daerah provinsi melalui gubernur melakukan fungsi pembinaan, pengawasan dan koordinasi sesuai kewenangannya. Tindakan mengundang (melakukan dengar pendapat) dengan pemerintah daerah kabupaten/kota termasuk DPRD Kabupaten/Kota adalah bukan kewenangan DPRD Provinsi.
Merujuk ketentuan Pasal 42 UU No. 32 tahun 2004, DPRD mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan peraturan perundang-undangan lainnya, peraturan kepala daerah, APBD, kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah, dan kerja sama internasional di daerah. Selain kewenangan pengawasan seperti tersebut diatas, DPRD juga melaksanakan tugas dan wewenang lain dalam kerangka fungsi pengawasan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan antara lain melakukan pembahasan atau menindaklanjuti beberapa hal terkait kinerja pemerintah daerah antara lain laporan keterangan pertanggunjawaban kepala daerah akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatan, menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaaan BPK atas laporan keuangan pemerintah daerah, dan lain sebagainya termasuk menjaring aspirasi masyarakat melalui reses.
Pelaksanaan fungsi pengawasan pada kesempatan ini meliputi: pengawasan terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah, pengawasan berupa Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD); Persetujuan DPRD Atas Rencana Kerjasama Daerah, Pemindatanganan Barang Milik Daerah, dan Pemberian Tambahan Penghasilan Bagi PNSD; Pelaksanaan Kunjungan Kerja dan Studi Komperasi; Pelaksanaan Konsultasi; Pelaksanaan Reses; Pengelolaan Aspirasi; Pelaksanaan Rapat Dengar Pendapat (RDP); dan Pelaksanaan Rapat Kerja.
Dalam peraturan perundang-undangan, DPRD diberikan kewenangan juga dalam hal penggunaaan hak konstitusional berupa Hak Angket, Hak Interpelasi, dan Hak Menyatakan Pendapat. Penjelasan akan penggunaan hak angket, hak interpelasi, dan hak menyatakan pendapat.

Minggu, 21 Juli 2013

BAHAN REFERENSI MATERI SOSIOLOGI POLITIK

Pengertian Sosiologi Politik
Terdapat beberapa definisi tentang sosiologi yang dikemukakan oleh berbagai tokoh sosiologi. Benang merahnya adalah bahwa sosiologi pada dasarnya memusatkan perhatiannya pada masyarakat dan individu, karena menurut sosiologi, masyarakat sebagai tempat interaksi tindakan-tindakan individu di mana tindakan tersebut dapat mempengaruhi masyarakat. Sosiologi juga memahami tentang lembaga sosial dan kelompok sosial yang merupakan bagian dari masyarakat sebagai unit analisis sosiologi. Selain itu sosiologi juga mempelajari tentang tatanan sosial serta perubahan sosial.

Politik berkaitan pelaksanaan kegiatan dan sistem politik untuk tercapainya tujuan bersama yang telah ditetapkan, dalam hal ini adanya penggunaan kekuasaan agar tujuan tersebut dapat terlaksana. Perlu untuk dipahami bahwa tujuan yang telah ditentukan tersebut merupakan tujuan publik dan bukannya tujuan individu.Sedangkan sosiologi politik dasarnya berhubungan dengan penggunaan kekuasaan dan wewenang dalam pelaksanaan kegiatan sistem politik, yang banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial budaya.

Sumbangan Pemikiran Teori Klasik pada Sosiologi Politik
Dari beberapa tokoh teori klasik sosiologi ada beberapa tokoh yang dianggap banyak memberikan kontribusi dalam hal teori yang sampai sekarangpun masih digunakan sebagai dasar berpikir dalam menjelaskan sosiologi politik. Tokoh tersebut antara lain adalah Karl Marx, Max Weber dan Emile Durkheim. Ketiganya dapat dianggap sebagai tokoh yang utama dalam teori klasik.

Meskipun ketiganya tidak secara jelas menjelaskan tentang sosiologi politik tetapi teori-teori dan konsep-konsep mereka tersebut dapat memberikan suatu pemahaman yang mendalam tentang sosiologi politik dengan berdasarkan teori sosiologi klasik.
Persamaan ketiga tokoh tersebut dalam menjelaskan teorinya adalah:
a. Memberikan analisis secara makro
b. Penjelasan bersifat komparasi sejarah
c. Mengemukakan adanya perubahan sosial
d. Teorinya dapat diterapkan di semua tipe masyarakat

Setiap tokoh mempunyai pendekatan dan konsep yang berbeda dalam memberikan kontribusi dalam sosiologi politik. Marx dengan pendekatan materialisme historis dengan konsep tentang kelas, eksploitasi, alinasi, negara serta ideologi. Pendekatan Weber adalah analisis tipe ideal dan sosiologi intepretatif, dengan konsep rasionalisasi, otoritas, kelompok status serta partai politik. Sedangkan pendekatan Durkheim adalah fungsionalisme sosiologis melalui konsepnya solidaritas sosial, anomie dan kesadaran kolektif. Konsep kekerabatan, agama, ekonomi, stratifikasi dan sistem nilai dan kepercayaan bersama merupakan faktor-faktor sosial budaya yang banyak memberikan pengaruh pada pelaksanaan sistem politik, di mana masing-masing tokoh akan mengemukakan hipotesisnya dalam pelak

Titik Pandang Sosiologi Politik
Apa yang dimaksud dengan Sosiologi Politik? Pertanyaan ini tidak mudah dijawab. Terdapat perbedaan pandangan di kalangan para pakar sosiologi politik, yang sulit disatukan. Setidaknya ada dua pandangan tentang sosiologi politik yang cukup menonjol. Pandangan yang satu melihat sosiologi politik sebagai studi tentang negara. Sedangkan pandangan yang lain menjelaskan sosiologi politik sebagai studi tentang kekuasaan.

1. Sosiologi Politik sebagai studi tentang negara
Di sini kata “politik” dipakai dalam konotasinya yang biasa, yaitu yang berhubungan dengan negara. Kata “negara “ mengacu pada kategori khusus dari kelompok-kelompok manusia atau masyarakat. Terdapat dua arti negara yang patut diperhatikan. Pertama, negara bangsa (nation-state), yang mengacu pada masyarakat nasional. Yang dimaksud adalah komunitas yang muncul pada akhir abad pertengahan, yang dewasa ini kuat terorganisir sekaligus paling utuh berintegrasi. Kedua, negara pemerintah (government-state), yang mengacu pada penguasa dan pemimpin dari masyarakat nasional tersebut.

2. Sosiologi Politik sebagai studi tentang kekuasaan
Menurut pengertian yang lebih modern, sosiologi politik adalah ilmu tentang kekuasaan, pemerintahan, otoritas, komando, di dalam semua masyarakat manusia, tidak hanya di dalam masyarakat nasional. Konsep ini pada dasarnya, memfokuskan pada perbedaaan antara pemerintah dan yang diperintah. Dalam setiap kelompok manusia, mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar, mulai dari yang rapuh hingga yang paling stabil terdapat orang yang memerintah dan mereka yang mematuhinya, terdapat mereka yang membuat keputusan dan orang-orang yang menaati keputusan yang bersangkutan. Perbedaaan tersebut merupakan fenomena politik yang fundamental yang dijelaskan melalui studi perbandingan pada setiap masyarakat dan pada setiap tingkatan sosial.
Kedua konsep di atas tidak dengan sendirinya memperjelas pengertian sosiologi politik. Terdapat dua tafsiran umum tentang politik. Di satu pihak, politik secara hakiki dipandang sebagai pergolakan, pertempuran. Kekuasaan memungkinkan kelompok-kelompok dan individu yang berkuasa mempertahankan dominasi terhadap masyarakat dan mengeksploitasinya. Sedangkan kelompok dan individu yag lain menentang dominasi dan tidak eksploitatif tersebut. Di sini politik merupakan sarana untuk mempertahankan hak-hak istimewa kelompok minoritas dari dominasi kelompok mayoritas. Di lain pihak, politik dipandang sebagian suatu usaha untuk mengakkan ketertiban dan keadilan. Disini kekuasaan dipakai untuk mewujudkan kemakmuran bersama dan melindungi kepentingan umum dari tekanan kelompok-kelompok tertentu. Politik merupakan sarana untuk mengintegrasikan setiap orang ke dalam komunitas dan menciptakan keadilan seperti yang dicta-citakan oleh Aristoteles.
Di dalam kenyataan, apa yang disebut politik itu senantiasa ambivalen. Di satu sisi, kekuasaaan dijadikan alat untuk mendominasi orang atau pihak lain. Di sisi yang lain, kekuasaan dijadikan sarana untuk menjamin ketertiban sosial tertentu atau sebagai alat pemersatu. Kedua paham ini merupakan dasar teoritis bagi pembicaraan tentang sosiologi politik. Namun perlu dicatat, bahwa tidak ada suatu teori umum tentang sosiologi politik yang dapat diterima oleh semua sarjana terkait. Oleh karena itu merumuskan teori umum tentang sosiologi politik merupakan tantangan sekaligus peluang bagi sarjana sosiologi politik kontemporer.

Titik pandang yang dimaksudkan di sini adalah sudut pandang atau pendekatan, metode yang dipakai oleh para ahli sosiologi politik untuk mempelajari masalah-masalah yang menjadi objek perhatian mereka. Umumnya para ahli sosiologi politik mempelajari masalah-masalah seperti berikut :
  1. Kondisi – kondisi apakah yang menimbulkan tertib politik atau kekacauan politik dalam masyarakat?
  2. Mengapa sistem-sistem politik tertentu dianggap sah atau tidak sah oleh warga negara?
  3. Mengapa sistem-sistem politik tertentu stabil, sedangkan yang lainnya tidak ?
  4. Mengapa ada pemerintahan yang demokratis, dan mengapa ada yang totaliter? Mengapa pula ada pemerintahan yang merupakan kombinasi antara keduanya.
  5. Faktor –faktor apakah yang menyebabkan variasi pada sistem kepartaian, taraf partisipasi politik, dan angka rata-rata pemilihan suara?
Untuk memecahkan masalah-masalah tersebut, dipergunakan berbagai cara pendekatan histeris, pendekatan komparatif, institusional, dan pendekatan histories, pendekatan komparatif, instituusional, dan pendekatan behavioral. Melalui pendekatan histories kita berusaha mencari karya para ahli sosiologi politik klasik untuk menemukan konsern-konsern dan minat-minat tradisional dari sosiologi politik sebagai suatu dsiplin intelektual. Dengan cara ini kita bisa menemukan bagaimana jawaban-jawaban mereka atas permasalahan-permasalahan yang kita hadapi. Dengan kata lain, pendekatan ini memberikan suatu perspektif yang diperlukan bagi studi-studi yang sama, baik dalam pengertian kontekstual maupun temporal. (Maran, 2001)
Melalui pendekatan komparatif kita mempelajari gejala-gejala sosial politik dari suatu masyarakat tertentu untuk menyoroti fenomena yang kita hadapi. Pendekatan semacam ini dipergunakan antara lain oleh Ostogorski dan Michel dalam studi mereka tentang partai-partai politik, dan diterapkan pada studi lingkungan oleh Almond dan kawan-kawan beserta Lipset. (Rush dan Althoff, 2002)

Kedua pendekatan tersebut tidak dipersoalkan. Yang sering dipersoalkan adalah pendekatan institusional. Pendekatan ini diangap tidak memadai dan realistis, sebab studi ini mengabaikan realitas tingkah laku politik. Masalahnya ialah, bahwa pendekatan ini mengkonsentrasikan diri pada faktor-faktor konstitusional dan legalistik. Dengan kata lain, institusi-institusi sosial atau lembaga-lembaga sosial merupakan unit dasar analisis. Dengan demikian orang memberikan tekanan yang berlebihan pada pandangan bahwa tingkah laku politik itu selalu berlangsung dalam kerangka institusional. ( Alex Inkeles dalam Maran, 2001). Pakar sosiologi politik berusaha menyingkirkan kekeliruan-kekeliruan yang terdapat pada pendekatan – pendekatan lainnya. Pendekatan behavioral menggunakan individu sebagai dasar dari analisis. Di sini fakta dan nilai dipisahkan, dan orang membuat generalisasi berdasarkan prinsip verifikasi.
Pendekatan ini dikritik berdasarkan dua alasan, pertama, para pengguna pendekatan ini dianggap terlalu kaku dalam melakukan analisis politik dan sosial. Sikap kaku dipertahankan demi standar-standar yang tinggi yang dipentingkan dalam pendekatan ini. Kedua, pendekatan ini mengabaikan segi-segi yang merupakan kelebihan dari pendekatan-pendekatan lain. Padahal tidak ada satu pendekatan yang paling baik sempurna. Bagaimanapun setiap pendekatan adalah parsial. Karena itu berbagai pendekatan itu bisa saling melengkapi. Dengan demikian dapat diperoleh suatu pengetahuan yang lebih utuh, misalnya tentang suatu fenomena sosial politik.
Dalam bidang sosiologi politik terkenal teori sistem, yang beranggapan bahwa gejala sosial merupakan bagian dari pola tingkah laku yang konsisten, internal, dan reguler, dapat dilihat dan dibedakan. Inilah yang disebut sistem sosial yang terdiri dari subsistem-subsistem yang paling saling bergantung, seperti halnya kaitan antara ekonomi dan politik. Salah satu tokoh terkemuka dalam teori sistem adalah Talcott Parsons yang menulis buku The Social System (1951). Parsons dan kawan-kawan, khususnya Marion Levy dan Robert K. Merton mengembangkan pendekatan fungsional, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan fungsionalisme-struktural. Menurut pandangan ini struktur-struktur sosial yang menentukan peranan-peranan dengan pola-pola perilaku yang tetap, yang oleh masyarakat diharapkan dari seorang dokter, politisi, petani, ibu rumah tangga, orang beragama, warga negara, dan sebagainya.( Veeger, 1985).
Namun fungsionalisme struktural pun tidak luput dari kritik serta kecaman, karena dianggap tidak mampu secara tepat memperhitungkan perubahan yang sistematik; dan secara idiologis jadi bias, karena menjurus pada arah yang statis atau pada konservatisme. Alternatif bagi fungsionalisme struktural ditawarkan oleh David Easton yang menulis buku The Political System. A. Framework for Political Analistical and A Sistem Analysis of Political Life (1965). Alternatif yang dimaksud berupa analisis input-output. Secara khusus Easton memperhatikan masalah bagaimana caranya suatu sistem politik bisa bertahan hidup dan faktor-faktor apakah yang menyebabkan perubahannya.
Metode yang sering diandalkan dalam studi sosiologi politik adalah metode kuantitatif. Termasuk di sini penggunaan survei-survei statistik dan pengumpulan-pengumpulan data, seperti yang digunakan pada studi-studi tentang ekologi politik. Para ahli sosiologi politik berusaha sungguh-sungguh untuk mendapatkan wawasan melalui survei-survei dan wawancara intensif.
Penggunaan teori-teori dan model-model tentu saja sangat diperlukan untuk memperoleh garis-garis pedoman bagi penelitian dan untuk menghasilkan penjelasan-penjelasan yang memadai tentang gejala-gejala atau masalah – masalah yang sedang dipelajari. Di sini teori dipakai sebagai suatu perlengkapan heuristik untuk mengorganisir segala sesuatu yang kita ketahui, atau segala sesuatu yang kita duga kita ketahui, pada suatu waktu tertentu, kurang lebih mengenai suatu pertanyaan atau isu yang diajukan secara eksplisit. (Veeger, 1985). Dengan model tersebut maka dapat diketahui tentang konsepsi umum tentang alam, dunia dimana seorang ilmuwan bekerja, suatu gambar mental tentang “bagaimana dunia itu disatukan dan bagaimana dunia itu bekerja“. Di sini istilah model mengacu pada suatu gambaran yang lebih umum tentang kerangka utama dari suatu fenomena utama, yang mencakup ide-ide utama tentang hakikat dari unit-unit yang mencakup dan pola relasi-relasi.

5 CM Download Film


klik kiri aja 2 kali=>open new tab=>download deh (bagi yang belum nonton) !!

http://files.indowebster.com/download/video/5_Centimeters_per_Second__1

sepotong kisah lain tentang Soekarno

Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.
Malam ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah di pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya.
Lelaki yang pernah amat jantan dan berwibawa-dan sebab itu banyak digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat hidup. Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya telah membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana. Bukan hanya bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini hanya terkatup rapat dan kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan sakit. Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus.
Sang Putera Fajar tinggal menunggu waktu.
Dua hari kemudian, Megawati, anak sulungnya dari Fatmawati diizinkan tentara untuk mengunjungi ayahnya. Menyaksikan ayahnya yang tergolek lemah dan tidak mampu membuka matanya, kedua mata Mega menitikkan airmata. Bibirnya secara perlahan didekatkan ke telinga manusia yang paling dicintainya ini.
“Pak, Pak, ini Ega…”
Senyap.
Ayahnya tak bergerak. Kedua matanya juga tidak membuka. Namun kedua bibir Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah ingin mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak mengetahui kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya. Tangan kanannya bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri sulungnya, tapi tubuhnya terlampau lemah untuk sekadar menulis. Tangannya kembali terkulai. Soekarno terdiam lagi.
Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air matanya yang sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras. Perempuan muda itu menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Tak kuat menerima kenyataan, Megawati menjauh dan limbung. Mega segera dipapah keluar.
Jarum jam terus bergerak. Di luar kamar, sepasukan tentara terus berjaga lengkap dengan senjata.
Malam harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia coma. Antara hidup dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya.
Keesokan hari, mantan wakil presiden Muhammad Hatta diizinkan mengunjungi kolega lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri pembaringan Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang berhasil dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit yang tak terperi, Soekarno berkata lemah.
“Hatta.., kau di sini..?”
Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta tidak mau kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan wajar. Sedikit tersenyum menghibur.
“Ya, bagaimana keadaanmu, No?”
Hatta menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu. Tangannya memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini.
Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal.
Hoe gaat het met jou…?” Bagaimana keadaanmu?
Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno.
Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil.
Lelaki perkasa itu menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya. Pertahanannya bobol. Airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis.
Kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani.
“No…”
Hanya itu yang bisa terucap dari bibirnya. Hatta tidak mampu mengucapkan lebih. Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya. Bahunya terguncang-guncang.
Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa baru yang sampai hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik antara dirinya dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak merusak persabatannya yang demikian erat dan tulus.
Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya.
Jarum jam terus bergerak. Merambati angka demi angka.
Sisa waktu bagi Soekarno kian tipis.
Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua matanya. Suhu badannya terus meninggi. Soekarno kini menggigil. Peluh membasahi bantal dan piyamanya. Malamnya Dewi Soekarno dan puterinya yang masih berusia tiga tahun, Karina, hadir di rumah sakit. Soekarno belum pernah sekali pun melihat anaknya.
Minggu pagi, 21 Juni 1970. Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin. Bersama dua orang paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien istimewanya ini. Sebagai seorang dokter yang telah berpengalaman, Mardjono tahu waktunya tidak akan lama lagi. Dengan sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi Soekarno. Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang demikian tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang panas itu terkulai. Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka. Tubuhnya tergolek tak bergerak lagi. Kini untuk selamanya.
Situasi di sekitar ruangan sangat sepi. Udara sesaat terasa berhenti mengalir. Suara burung yang biasa berkicau tiada terdengar. Kehampaan sepersekian detik yang begitu mencekam. Sekaligus menyedihkan.
Dunia melepas salah seorang pembuat sejarah yang penuh kontroversi. Banyak orang menyayanginya, tapi banyak pula yang membencinya. Namun semua sepakat, Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa. Yang belum tentu dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Manusia itu kini telah tiada.
Dokter Mardjono segera memanggil seluruh rekannya, sesama tim dokter kepresidenan. Tak lama kemudian mereka mengeluarkan pernyataan resmi: Soekarno telah meninggal.
Berita kematian Bung Karno dengan cara yang amat menyedihkan menyebar ke seantero Pertiwi. Banyak orang percaya bahwa Bung Karno sesungguhnya dibunuh secara perlahan oleh rezim penguasa yang baru ini. Bangsa ini benar-benar berkabung. Putera Sang Fajar telah pergi dengan status tahanan rumah. Padahal dia merupakan salah satu proklamator kemerdekaan bangsa ini dan menghabiskan 25 tahun usia hidupnya mendekam dalam penjara penjajah kolonial Belanda demi kemerdekaan negerinya.
Anwari Doel Arnowo, seorang saksi sejarah yang hadir dari dekat saat prosesi pemakaman Bung Karno di Blitar dalam salah satu milis menulis tentang kesaksiannya. Berikut adalah kesaksian dari Cak Doel Arnowo yang telah kami edit karena cukup panjang:
Pagi-pagi, 21 Juni 1970, saya sudah berada di sebuah lubang yang disiapkan untuk kuburan manusia. Sederhana sekali dan sesederhana semua makam di sekelilingnya. Sudah ada sekitar seratusan manusia hidup berada di situ dan semua hanya berada di situ, tanpa mengetahui apa saja tugas mereka sebenarnya. Yang jelas, semuanya bermuka murung. Ada yang matanya penuh airmata, tetapi bersinar dengan garang. Kelihatan roman muka yang marah. Ya, saya pun marah. Hanya saja saya bisa menahan diri agar tidak terlalu kentara terlihat oleh umum.
Kita semua di kota Malang mendengar tentang almarhum yang diberitakan telah meninggal dunia sejak pagi hari dan sudah menyiapkan diri untuk menunggu keputusan pemakamannya di mana. Sesuai amanat almarhum, seperti sudah menjadi pengetahuan masyarakat umum, Bung Karno meminta agar dimakamkan di sebuah tempat di pinggir kali di bawah sebuah pohon yang rindang di Jawa Barat (asumsi semua orang adalah di rumah Bung Karno di Batu Tulis di Bogor).
Tetapi lain wasiat dan amanah, lain pula rezim Soeharto yang secara sepihak memutuskan jasad Bung Karno dimakamkan di Blitar dengan dalih bahwa Blitar adalah kota kelahirannya. Ini benar-benar ceroboh. Bung Karno lahir di Surabaya di daerah Paras Besar, bukan di Blitar! Bung Karno terlahir dengan nama Koesno, dan ikut orang tuanya yang jabatan ayahnya, Raden Soekemi Sosrodihardjo, adalah seorang guru yang mengajar di sebuah Sekolah di Mojokerto dan kemudian dipindah ke Blitar. Di sinilah ayah Bung Karno, meninggal dunia dan dimakamkan juga di sisinya, isterinya (yang orang Bali ) bernama Ida Ayu Nyoman Rai.
Setelah matahari tinggal sepenggalan sebelum terbenam, rombongan jenazah Bung Karno akhirnya sampai di tempat tujuan. Yang hadir didorong-dorong oleh barisan tentara angkatan darat yang berbaris dengan memaksa kumpulan manusia agar upacara dapat dilaksanakan dengan layak.
Tampak Komandan Upacara jenderal Panggabean memulai upacara dan kebetulan saya berdiri berdesak-desakan di samping Bapak Kapolri Hoegeng Iman Santosa, yang sedang sibuk berbicara dengan suara ditahan agar rendah frekuensinya tidak mengganggu suara aba-aba yang sudah diteriak-teriakkan. Saya berbisik kepada beliau, ujung paling belakang rombongan ini berada di mana? Beliau menjawab singkat di kota Wlingi. Hah?! Sebelas kilometer panjangnya iring-iringan rombongan ini sejak dari lapangan terbang Abdulrachman Saleh di Singosari, Utara kota Malang.
Pak Hoegeng yang sederhana itu kelihatan murung dan sigap melakukan tugasnya. Dia berbisik kepada saya: “There goes a very great man!!” Saya terharu mendengarnya. Apalagi ambulans (mobil jenazah) yang mengangkut Bung Karno terlalu amat sederhana bagi seorang besar seperti beliau. Saya lihat amat banyak manusia mengalir seperti aliran sungai dari pecahan rombongan pengiring. Sempat saya tanyakan, ada yang mengaku dari Madiun, dari Banyuwangi bahkan dari Bali.
Saya menuju ke arah berlawanan dengan tujuan ke rumah Bung Karno, di mana kakak kandung beliau, Ibu Wardojo tinggal. Hari sudah gelap dan perut terasa lapar karena kita tidak berhasil mendapatkan makanan atau minuman, sebab kalau pun ada warung atau penjual makanan, pasti sudah kehabisan minuman atau makanan apa pun yang bisa ditelan. Saya ingat bahwa orang Muhammadiyah tidak memberi hidangan, minum sekalipun, kepada kaum pelayat. Bung Karno adalah orang Muhammadiyah. Kota Blitar tidak siap menampung orang sekian banyak. Setelah dilakukan pemakaman jenazah Bung Karno, beberapa waktu di kemudian hari semua makam Pahlawan di Taman Pahlawan Sentul ini dipindahkan ke Mendukgerit, yang telah saya kenal sebelumnya sebagai Bendogerit.
Pemindahan ini dilaksanakan dengan alasan di lokasi pemakaman sudah penuh, tetapi pada kenyataannya kemudian ada proyek pembangunan makam Bung Karno yang memakan area cukup lebar.
Kuburannya Pun Tidak Boleh Dijenguk
Sejarah mencatat, sejak 1971 sampai 1979, makam Bung Karno tidak boleh dikunjungi umum dan dijaga sepasukan tentara. Kalau mau mengunjungi makam harus minta izin terlebih dahulu ke Komando Distrik Militer (KODIM). Apa urusannya KODIM dengan izin mengunjungi makam?
Saya bersama ibu saya dan beberapa saudara datang secara mendadak pergi ke Blitar dengan tujuan utama ziarah ke Makam Bung Karno. Tanpa ragu kita ikuti aturan dan akhirnya sampai ke pimpinannya yang paling tinggi. Saya ikut sampai di meja pemberi izin dan sudah ditentukan oleh kita bersama, bahwa salah satu saudara saya saja yang berbicara. Saya sendiri meragukan emosi saya, bisakah saya bertindak tenang terhadap isolasi kepada sebuah makam oleh Pemerintah atau rezim? Nah, ternyata meskipun tidak terlalu ramah, mereka melayani dengan muka seperti dilipat. Mungkin dengan menunjukkan muka seperti itu merasa bertambah rasa gagahnya terhadap rakyat biasa macam kami. Akhirnya semua beres dan kami mendapat sepucuk surat. Apa yang terjadi?
Sesampainya di makam kami turun dari kendaraan kami dan saya bawa surat izin dari KODIM. Surat itu kami tunjukan ke tentara yang jaga makam. Waktu tentara itu baca surat, saya terdorong untukmenoleh ke belakang. Terkejut saya. Selain rombongan sendiri, Ibu saya dan saudara-saudara, telah mengikuti kami sebanyak lebih dari tiga puluh orang, bergerombol. Mereka, orang-orang yang tidak kami kenal sama sekali, melekat secara rapat dengan rombongan kami. Saya lupa persis bagaimana, akan tetapi saya ingat kami memasuki pagar luar dan kami bisa mendekat sampai ke dinding kaca tembus pandang dan hanya memandang makamnya dari jarak, yang mungkin hanya sekitar tiga meter.
Para pengikut dadakan yang berada di belakang rombongan kami dengan muka berseri-seri, merasa beruntung dapat ikut masuk ke dalam lingkungan pagar luar itu. Ada yang bersila, memejamkan mata dan mengatupkan kedua tangannya, posisi menyembah. Saya tidak memperhatikannya, tetapi jelas dia bukan berdoa cara Islam. Mereka khusyuk sekali dan waktu kami kembali menuju ke kendaraan kami, beberapa di antara mereka menjabat tangan dan malah ada yang menciumnya, membuat saya merasa risih.
Salah seorang dari mereka ini mengatakan bahwa dia sudah dua hari bermalam di sekitar situ di udara terbuka menunggu sebuah kesempatan seperti yang telah terjadi tadi. Tanpa kata-kata, saya merasakan getar hati rakyat, rakyat Marhaen kata Bung Karno! Mereka menganggap Bung Karno bukan sekedar Proklamator, tetapi seorang Pemimpin mereka dan seorang Bapak mereka. Apapun yang disebarluaskan dan berlawanan arti dengan kepercayaan mereka itu semuanya dianggap persetan. Dalam hubungan Bung Karno dengan Rakyat, tidak ada unsur uang berbicara.
Dibunuh Perlahan
Keyakinan orang banyak bahwa Bung Karno dibunuh secara perlahan mungkin bisa dilihat dari cara pengobatan proklamator RI ini yang segalanya diatur secara ketat dan represif oleh Presiden Soeharto. Bung Karno ketika sakit ditahan di Wisma Yasso (Yasso adalah nama saudara laki-laki Dewi Soekarno) di Jl. Gatot Subroto. Penahanan ini membuatnya amat menderita lahir dan bathin. Anak-anaknya pun tidak dapat bebas mengunjunginya.
Banyak resep tim dokternya, yang dipimpin dr. Mahar Mardjono, yang tidak dapat ditukar dengan obat. Ada tumpukan resep di sebuah sudut di tempat penahanan Bung Karno. Resep-resep untuk mengambil obat di situ tidak pernah ditukarkan dengan obat. Bung Karno memang dibiarkan sakit dan mungkin dengan begitu diharapkan oleh penguasa baru tersebut agar bisa mempercepat kematiannya.
Permintaan dari tim dokter Bung Karno untuk mendatangkan alat-alat kesehatan dari Cina pun dilarang oleh Presiden Soeharto. “Bahkan untuk sekadar menebus obat dan mengobati gigi yang sakit, harus seizin dia, ” demikian Rachmawati Soekarnoputeri pernah bercerita.
dikutip dari blog mas andi di www.andists.info

Perjuangan untuk Negeri Tercinta

Bulan agustus ini Suwarno pulang ke kampung halamannya untuk merayakan lebaran dikampung bersama sanak saudara. Momen puasa Ramadhan tahun ini bersamaan dengan momen peringatan kemerdekaan yang ke 66 tanggal 17 Agustus nanti. Disepanjang jalan desa menuju kerumah warno sudah banyak terpasang bendera merah putih,umbul umbul dan gapura tanda peringatan tujuh belas agustus dimana setiap tanggal tersebut diperingati sebagai hari bersejarah terbebasnya bangsa kita dari penjajahan bangsa lain. “Perjuangan yang panjang dari para pahlawan indonesia dan sudah sepatutnya kita menghargainya dan juga melanjutkan perjuangannnya untuk masa kini” begitu batin suwarno dalam perjalanannya pulang kali ini.
Dan setiap warno kembali kekampung halamannya, ia selalu teringat banyak kenangan dan perjuangan hidup dengan ibu dan seorang adik perempuannya.Suwarno anak sulung dari Mak ijah,yang seorang janda beranak dua. Bapaknya meninggal dunia saat warno dan adiknya masih kecil.Mak ijah harus berjuang sendirian dan mengambil alih peran pimpinan keluarga untuk membesarkan dan menyekolahkan dua orang anaknya Suwarno dan Suwarni.Tak terbayangkan beban berat yang ditanggung mak ijah sejak kematian suaminya. Hidup Mak ijah mulai saat itu adalah untuk berjuang memberikan pendidikan yang layak untuk anak anaknya. Biarpun mak ijah hanya lulusan sekolah dasar tapi mak ijah ingin kedua anaknya bisa bersekolah dengan layak dan dapat memperbaiki nasib.
“Sumpil, sumpil” begitu suara mak ijah yang biasa terdengar dipagi hari menyusuri jalan dan gang didesa kecil itu. Ya, mak ijah berjualan makanan jadi yang disebut “sumpil” atau biasa disebut “lontong sayur” kalo didaerah lain.Sumpil makanan khas didaerahnya yang terdiri dari lontong dan sayur lodeh serta ditaburi bubuk kedelai.Tidak hanya berjualan sumpil saja yang mak ijah lakukan setiap harinya. Mak ijah juga membawa sayur untuk dijualnya.Selesai jualan keliling desa, mak ijah biasanya pergi kepasar untuk berbelanja bahan dan keperluan lainnya untuk “sumpil” yang dijualnya besuk. Sesampainya  dirumah biasanya mak ijah langsung mempersiapkan untuk merebus lontong. Karena membuat lontong dari daun ini memakan waktu lama biasanya mak ijah memulainya dari siang hari. Warno dan Warni dua anak mak ijah yang baik dan patuh kepada ibunya selalu ikut membantu mempersiapkan barang dagangan ibuknya sepulang mereka dari sekolah. Seperti membantu membersihkan sayur, membersikah daun pisang untuk bungkus,menjemur kayu bakar untuk bahan bakar tungku masak, membantu memarut kelapa, mencuci piring dan perkerjaan rumah yang lainnya. Sejak SMP warno membantu ibunya mencari tambahan dengan ikut merawat sapi dan kambing milik pak yono tetangga mereka. Sepulang sekolah dan beristirahat warno melaksanakan tugasnya untuk mencari rumput dan membersihkan kandang pak yono. Demikian setiap harinya. Warno memang anak yang baik dan selalu berusaha membantu dan meringankan beban ibunya.
Mak ijah memang mendidik warno dan warni untuk jadi anak anak yang selalu bisa menerima kenyataan dan takdir dari Allah. Mak ijah mendidik warno dan warni dengan bekal agama yang kuat. Warno dan warni diminta mak ijah untuk belajar ngaji dirumah pak kyai abdurahman yang letaknya jauh dari rumah mereka. Walaupun harus berjalan kaki setiap harinya kurang lebih setengah kilo meter mereka tak pernah mengeluh.Mak ijah tidak ingin anak anaknya tumbuh besar dengan tidak mengenal agama dan iman, karena dengan iman mak ijah yakin allah akan selalu bersama mereka, membantu mereka mengatasi segala permasalahan hidup.Dan dengan iman pula mak ijah yakin warno dan warni  akan jadi hamba allah yang dipermudah untuk menggapai cita cita dimasa depannya.
Bersyukur warno adalah anak yang cerdas dan rajin belajar ditengah keterbatasan waktunya yang harus membantu ibunya. Dan hal itulah yang membuat mak ijah semakin terpacu untuk bisa menyekolahkan warno paling tidak sampai STM (*sekarang SMK = Sekolah Menengah Kejuruan). Mak ijah berharap setelah lulus STM warno bisa bekerja dan membantu ekonomi keluarga, dan ikut membantu biaya adiknya yang saat ini masih disekolah dasar.Pada akhirnya dengan kegigihan mak ijah berjuang bisa menyekolahkan warno sampai SMP. Saat di SMP warno mendapatkan beasiswa karena diusulkan dari desa sabagai anak yang berprestasi dan tidak mampu. Setidaknya hal ini lebih meringankan mak ijah. Mak ijah selalu bersyukur kepada Allah atas segala rizki yang diberikan Allah untuknya. Walaupun mungkin kadang ada tetangga yang kurang bagus perangainya menyindir dengan kata kata yang menyakitkan. “Berapa sih hasilmu jualan sumpil dan sayurmu, Mak? Sedikit kan? Mbok warno disuruh kerja saja biar bantu keluarga nggak usah sekolah tingi-tinggi, SMP saja sudah cukup mak”. Mak ijah tidak pantang menyerah, mak ijah rela mencari tambahan uang dengan menjadi tukang  cuci dirumah tetangga yang tergolong kaya dan bisa meminjaminya uang untuk biaya warno masuk STM.
Mak ijah rela dihina sebagai orang miskin, tapi mak ijah tidak rela bila dikatakan sebagai peminta minta, selama dia bisa berjuang untuk keluarganya dengan jalan yang halal sesuai ridho Allah maka dia akan menjalani semuanya dengan ikhlas. Mak ijah mempunya prinsip yang kuat walaupun dia hanya seorang janda miskin yang tidak punya bekal pendidikan yang tinggi. Sering kali dia memberikan wejangan kepada anak anaknya walaupun kita miskin tapi kita orang beriman dan berperilaku jujur. Pesannya kepada anak anaknya  “Jo Pek Pinek barange liyan” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Jangan mengambil barang atau hak orang lain”. Mungkin kalimat ini begitu sederhana namun dalam maknanya. Betapa pikiran mak ijah adalah pikiran orang yang merdeka secara akal, dia tidak merasa terjajah oleh kemisikan tapi justru menjadikan kemiskinan itu menjadi ladang amal ibadah dan pemacu dirinya untuk bangkit membesarkan dan menyekolahkan anak anaknya hingga jenjang yang tinggi.
Pada akhirnya warno berhasil lulus SMP dengan danem yang memuaskan dan diterima di STM negeri dikotanya dengan jurusan Teknik Mesin. Karena kecerdasannya dan tingkah lakunya yang sopan santun warno berhasil mendapatkan beasiswa disekolahknya.Tentu sangat membahagiakan dan membanggakan warno bisa meringankan beban biaya yang harus ditanggung mak ijah. Dengan sepeda bututnya setiap hari warno berangkat kesekolah yang jaraknya 15 KM. Peluh dan keringat yang menetes setiap harinya semakin membuatnya bersemangat untuk bisa memberikan yang terbaik untuk emaknya. Tak dia perdulikan ejekan kawan kawannya yang naik sepeda motor keluaran terbaru dengan membunyikan klakson klakson dengan maksud mengejek. Warno hanya tersenyum melihat tindakan kawan kawannya. Dia yakin Allah sayang kepadanya dan juga keluarganya. Dengan ujian kemiskinan ini tidak menjadikan warno seorang anak yang putus asa dan menyerah,ataupun  marah pada Tuhan akan nasibnya. Tidak, tidak sama sekali. Tidak juga rasa malu akan keadaan dirinya dan juga keadaan emaknya. Baginya emaknya adalah pahlawan untuk dirinya dan juga keluarganya.
Buah manis dari sebuah perjuangan dan kesabaran warno  akhirnya bisa dinikmati. Ia lulus dengan predikat sangat memuaskan diantara kawan kawannya dan mendapatkan tawaran perkerjaan lewat sekolahnya dari sebuah perusahaan  beroperasi diibukota propinsi. Betapa senang hati suwarno dan mak ijah akhirnya warno bisa membantu perekonomian keluarga dan bisa menyekolahkan adiknya. Tidak berhenti sampai disitu, saat bekerja warno melanjutkan lagi sekolahnya disebuah institut teknik pada malam harinya disebuah universitas. Karena prestasi dan ketekunannya diperusahaan warno sering dikirim untuk  training keluar negeri. Begitu juga dengan prestasinya dikampus yang bagus pada akhirnya membuat warno lebih memilih jalan menerima tawaran bekerja sebagai dosen dikampus tempat kuliahnya daripada bergelimang materi dengan bekerja diperusahaan asing yang memberi penawaran lebih bagus. Panggilan jiwanya yang ingin mendedikasikan dan memberikan  ilmunya untuk generasi bangsa lebih kuat. Sebagai dosen dia berkeinginan kuat untuk ikut serta mencerdaskan generasi muda negara Indonesia sesuai bidang yang telah dia kuasai.Keinginan yang begitu kuat untuk mengabdi kepada bangsa itu muncul saat warno tersentuh dengan sebuah petikan dari buku biografi tokoh nasional yang dibacanya “Jangan tanyakan apa yang telah negara lakukan untuk dirimu tapi bertanyalah apa yang bisa kamu lakukan untuk negaramu”. Dengan mengabdi kepada negara dan menjadi seorang dosen dirinya merasa berarti dan bisa membagi ilmunya untuk generasi muda penerus bangsa. Suwarno berjuang untuk Negeri tercinta dengan caranya yang mulia.

Gallery Indonesia





Sabtu, 20 Juli 2013

Suara Kecil yang Tertindas

Saat boneka - boneka Berdasi berkuasa, isi rimba tak ada lagi tempat berpijak, suara tangis dan teriakan cuman di anggap ocehan bayi, dimana hati nurani tuan - tuan yang seharusnya menjadi pelindung makhluk yang tertindas.
13359232801769324276
Hutan Gundul Di Kalimantan
Lagi di surat kabar terpampang, makhluk yang seharusnya dilindungi, telah terbaring dengan nafas yang tak lagi berhembus, akibat keserakahan sang tuan berdasi.
Gajah Mati Akibat Racun
Gajah Mati Akibat Racun
kepada siapa makhluk - makhluk ini mengadu, keluar dari rumah rimbanya memberontak kepada siapa? kepada manusia - manusia yang tadinya melindungi, namun akhirnya ikut membunuh karena merasa terancam oleh pemilik rimba.
Tak kau lindungi mereka tuan, namun kau jadikan ladang keserakahan untuk kelompokmu sendiri,
Tak kau mengerti tuan, mereka tak memiliki tempat mengadu selain ke sang Alam, yang telah kau rampas juga.

Tuan - tuan sang penguasa Negeri, Sudah kau ambil semua pada bagsa ini, tidak kah memiliki nurani untuk menghentikannya, ataukan Tuan menunggu balasan dari sang Illahi?
13359235261187581944
Korban Lumpur Lapindo
Tuan - Tuan berdasi, yang seharusnya mewakili jiwa yang tertindas, cukup tuan saja yang dibutakan keserakahan, jangan alihkan pandangan kami ke dunia yang Fana karena kami tidak lagi buta.
Sumber Foto  1. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7nrAWaJFa6aBF5RaeJ7-NKP6TKAbobh0hoU7vztHLCpthWY49PR4Tcqk7Ip_vGGemgfk5bUdDBB8tKbuwKRCi_q3MD4a7yRYzJynEGaqyD2ueuQb69a8cjIKDjwLVQB3yiE-65CBwPAk/s1600/clear_cut_forest.jpg
Sumber foto 2. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0HVqq4ouomMe27OVbkNkYVPLzlA74H-pSZROxSAudwKtzTor1IGenM0Ar209W8mMaJTxIh7KCf1KBOMWajjoNe3VGhJQ6mejVZsCi1XDe2j-gi73lBIOGV7iDfIUpcVFw0zxDEgMrMeB0/s1600/PontianMekarGjhMati08-05-06+016.jpg
Sumber Foto 3. http://www.planpolitika.com/gambar/932lumpur_lapindo220080224.jpg
sumber akurat http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/05/02/suara-kecil-yang-tertindas-454335.html

Tragedi 21 Mei 1998


Suara Rakyat Bukan Suara Tuhan

Vox Populi, Vox Dei. ”Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan” .

Slogan yang sering diusung oleh para pengikut demokrasi. Pepatah kuno Bahasa Latin itu memang menggambarkan pengagungan yang luar biasa terhadap prinsip kedaulatan rakyat dalam demokrasi.

Sedemikian tinggi posisi suara atau aspirasi rakyat hingga diserupakan dengan suara atau kehendak Tuhan.

Karena itu suara rakyat mutlak harus diperturutkan, tidak boleh diabaikan. Namun, benarkah setiap suara rakyat pasti mencerminkan kehendak Tuhan?

Seperti sudah dipahami, inti dari demokrasi adalah prinsip kedaulatan rakyat. Rakyat, melalui wakil-wakilnya di parlemen, menetapkan peraturan perundangan guna mengatur mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan; mana yang benar dan mana yang salah.

Slogan Suara Rakyat adalah Suara Tuhan berangkat dari sebuah asumsi, bahwa kesepakatan mayoritas (wakil) rakyat  dalam sistem demokrasi itu pasti mencerminkan kebaikan dan bakal menghasilkan penyelesaian yang memuaskan bagi seluruh rakyat.

Logikanya, bila kebanyakan orang setuju, pastilah persetujuan itu akan berkait dengan hal-hal yang dipandang baik oleh kebanyakan orang itu.

Bila Tuhan diyakini sebagai sumber kebaikan, maka persetujuan kebanyakan orang atas sesuatu yang dipandang baik itu juga tentu selaras dengan kehendak Tuhan. Dari situlah disimpulkan, Suara Rakyat adalah Suara Tuhan.

Namun, kenyataan yang terjadi tidaklah demikian. Secara faktual, terbukti tidak selamanya kesepakatan kebanyakan orang selalu berkenaan dengan kebaikan atau menghasilkan kebaikan.

Tidak selamanya sebuah kebaikan dengan mudah disepakati. Sebagaimana juga tidak selamanya sebuah keburukan pasti tidak disepakati. Kebenaran adalah kebenaran. Ia tidak ditentukan oleh sedikit atau banyaknya jumlah orang yang menyepakati. Sesuatu itu disebut benar bergantung pada dasar yang digunakan untuk menetapkan sebuah kebenaran.

Di situlah pemikiran menyeluruh mengenai alam semesta, manusia dan kehidupan yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang akan  sangat menentukan, karena ia menjadi dasar berpikir dan landasan untuk menilai sesuatu itu benar atau salah.

Bila pemikiran mendasar tadi benar, pemikiran yang bertumpu di atasnya juga akan menjadi benar, begitu sebaliknya, tak peduli berapa jumlah orang yang mendukungnya.

Meski telah disepakati oleh banyak orang, belum tentu sesuatu itu adalah benar-benar sebuah kebenaran, karena kesepakatan banyak orang tidak selalu identik dengan kebenaran dan pasti akan menghasilkan kebaikan.

Contohnya, pengesahan pernikahan sejenis (same-sex marriage) di sejumlah negara Barat, yang diawali oleh Belanda pada 2001; lalu Belgia 2003, Spanyol (2005) dan Kanada, Norwegia serta Swedia pada tahun 2009; juga Portugal dan Islandia pada 2010. Meski mendapat tantangan keras dari warga, nampaknya akan segera menyusul pula Inggris dan Prancis.

Bila benar Suara Rakyat adalah Suara Tuhan, kira-kira Tuhan apa yang mau melegalkan pernikahan sejenis? Bahkan di dunia hewan yang paling menjijikkan sekalipun, tak sekalipun dijumpai gejala lesbianisme dan homoseksualitas.

Dimana-mana, kalau ada ayam jantan ngejar ayam jantan, pasti mau tarung, bukan mau kawin. Lah, ini di lingkungan manusia, jenis makhluk yang katanya paling berakal, koq  di sahkan aksi  “jeruk makan jeruk”.

Lalu secara rasional, siapa yang berani bilang bahwa pernikahan sejenis adalah sebuah kebaikan? Sekarang saja, angka pertumbuhan penduduk di negara-negara Eropa sangatlah rendah karena angka kelahiran di sana juga sangat rendah.

Angka kelahiran di Prancis 1.8, Inggris 1.6, Yunani 1.3, Jerman 1,3, Italy 1.2, dan Spanyol 1.1.

Rata-rata di seluruh negara kesatuan Eropa, angka kelahiran mendekati 1.38. Angka tersebut dipastikan tak akan mampu menopang kelanjutan peradaban mereka.

Penduduk yang ada makin tua, sementara generasi baru tidak banyak lahir. Apalagi bila tendensi homoseksualitas dan lesbianisme terus meningkat menyusul pelegalan pernikahan sejenis di hampir seluruh negara Eropa.

Di Indonesia, contoh ekstrim tadi pasti ditolak karena katanya tidak mungkin lah kesepakatan gila seperti itu bakal terjadi di negeri yang mayoritas Muslim.

Namun, tidak berarti kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh wakil rakyat di negeri ini pasti lebih baik. Ambillah contoh kesepakatan yang berkaitan dengan perbankan.

Di negeri ini, sebagaimana di banyak negara lain, sistem perbankan dijalankan dengan prinsip ribawi (bunga), padahal semua agama melarangnya.

Dalam agama Yahudi dan Nasrani, misalnya, mereka yang membungakan uang dianggap melakukan penipuan dan perampokan. Dalam Alquran terdapat  keterangan sangat jelas tentang larangan riba dengan ancaman yang sangat keras. Barang siapa yang tidak menghentikan memungut riba akan diperangi oleh Allah dan Rasul, serta mereka akan kekal di dalam neraka.

Oleh karena itu, bila hingga sekarang sistem perbankan ribawi ini kokoh berdiri dengan landasan peraturan perundang-undangan yang telah disepakati wakil rakyat, coba tanyakan, suara Tuhan yang mana yang diikuti? Bahkan filosof seperti Plato dan Aristoteles yang tidak mendasarkan pikirannya pada agama juga mengecam keras bunga bank.

Plato menyebut bunga sebagai penyebab perpecahan dalam masyarakat. Aristoteles menyatakan bunga merupakan alat golongan kaya untuk mengeksploitasi golongan miskin.

Melalui dua contoh sederhana di atas, jelaslah bahwa slogan Suara Rakyat adalah Suara Tuhan adalah jargon yang salah. Suara Rakyat bukanlah Suara Tuhan.

 Alquran mengingatkan kita, tentang bahayanya jika menjadikan suara rakyat (mayoritas) sebagai sumber kebenaran. Allah SWT berfirman, artinya: “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (QS. Al An’am [6]: 116).

Semoga kita segera tersadar. Mari kita gunakan akal yang jernih, jangan terjebak dengan tipudaya slogan Vox Populi, Vox Dei.  Karena, sejatinya kebenaran itu hanyalah bersumber dari Allah SWT, baik mayoritas menyukainya atau tidak.  Wallahu a’lam.***

Muhammadun, Pengurus MUI Riau
Bebaskan kami dari kesengsaraan ini, kami cinta negri ini, jauhi kami dari kesengsaran, dan kalian yang selalu merasa di atas, merakyatlah bersama kami